Kondisi keuangan tidak selamanya stabil. Ada kalanya mengalami lonjakan, begitu pula penurunan. Keduanya membawa pengaruh buruk bila tidak dikendalikan dengan baik. Semisal, ketika pendapatan bertambah tetapi gaya hidup juga ikut meningkat, maka kas tidak mengalami pertumbuhan atau bahkan merosot. Begitu pula ketika pendapatan berkurang sementara kebutuhan tidak ditekan, sudah pasti kas terkuras. Kita tahu suatu kondisi keuangan yang tidak sehat ditandai dengan banyaknya pengeluaran ketimbang pendapatan, sehingga kerapkali membuat seseorang terpaksa berutang untuk memenuhi kebutuhannya.

            Berapa banyak orang yang kaya raya bangkrut hanya karena gagal mengelola finansialnya secara tepat guna. Nekat mengambil keputusan-keputusan tanpa perhitungan yang matang. Di sinilah sesungguhnya peran financial planner sangat dibutuhkan.  Tak ayal financial planner 2020 menjadi salah satu profesi yang sedang naik daun sekarang ini.

            Definisi Financial Planner 2022

            Financial planner adalah orang yang berlatar belakang pendidikan ekonomi, yang ahli dalam bidang keuangan, menyangkut pengelolaan antara pendapatan dengan pengeluaran, demi mencapai tujuan-tujuan tertentu yang diharapkan klien.

            Seorang financial planner bukan hanya bekerja sebagai perencana, pengelola, dan pengendali keuangan klien, tapi juga bertindak sebagai penasihat (financial advisor) terhadap keputusan-keputusan  yang akan diambil klien: apakah akan membawa dampak positif untuk keuangan atau tidak.

            Alasan Perencanaan Keuangan Dibutuhkan

            Seperti yang disarikan dalam buku berjudul The Truth About Money, karya Rich Edelman, ada 11 alasan mengapa setiap orang membutuhkan perencanaan keuangan yang matang, yakni:

  1. Menjamin kehidupan di hari tua. Masa-masa tua cukup ditakutkan oleh sebagian orang. Saat berusia lanjut otomatis produktivitas akan menurun. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kondisi perekonomian yang ada ke arah yang buruk. Namun jika ekonomi dikelola sebaik mungkin dan terarah sejak dini, kesejahteraan kita akan tetap terjamin hingga hari tua.
  2. Mampu menutupi semua kebutuhan anak/keluarga. Dengan perencanaan keuangan, kondisi kas akan lebih sering stabil ketimbang tidak. Kestabilan tersebut mempengaruhi kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan keluarga, terutama anak.
  3. Punya dana untuk menyekolahkan anak-anak hingga jenjang pendidikan tertinggi (sarjana). Anak merupakan aset masa depan bagi orang tua. Karenanya orang tua bertanggung jawab besar terhadap pendidikan anak-anaknya agar mereka bisa mencapai cita-cita.
  4. Melindungi diri dan keluarga dari hal-hal di luar rencana yang berisiko terhadap kondisi finansial, semisal kecelakaan, kematian, dan penyakit berat.
  5. Mengurangi atau melunaskan utang-utang. Utang tercipta karena adanya sebuah kebutuhan yang tidak dapat terpenuhi dalam waktu singkat akibat keterbatasan dana yang dimiliki. Sebagian besar orang pasti pernah terikat dengan yang namanya utang. Namun, mungkin sedikit yang dapat melunaskannya sampai tuntas. Itu sebabnya diperlukan pengelolaan keuangan yang terarah agar kita dapat mengelompokkan dana yang ada sesuai dengan tujuan yang jelas.
  6. Membeli rumah. Rumah merupakan kebutuhan primer yang  sudah seyogianya semua orang memilikinya. Tapi buktinya, tidak semua orang dapat memenuhi kebutuhan tersebut karena terkendala ekonomi.
  7. Membeli kendaraan. Walau sifatnya bukan kebutuhan primer, namun sulit ditampik bahwa kendaraan menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan saat ini.
  8. Membiayai pernikahan anak-anak. Tugas terakhir orang tua adalah menikahkan anak-anak ketika mereka sudah mencapai usia dewasa. Orang tua menanggung kebutuhan pernikahan mereka, tapi sayangnya tidak semua orang dapat memenuhi kewajiban tersebut atas dasar ekonomi.
  9. Membayar perawatan-perawatan jangka panjang terhadap aset yang dimiliki, contoh perawatan rumah, kendaraan, dan sebagainya.
  10. Menentukan masa pensiun beserta gaya hidup seperti apa yang ingin diharapkan.
  11. Mewariskan kesejahteraan pada keturunan.

            Untuk mewujudkan tujuan dari 11 alasan di atas, penting kiranya melibatkan financial planner profesional. Dengan begitu, kita telah menerapkan solusi cerdas dalam rangka mengelola keuangan pribadi/keluarga agar berguna hingga hari tua.