Meskipun terlihat sepele, tata krama dalam bersosial media juga diperlukan. Etika dalam sosial media dibutuhkan supaya kita bisa menyikapi netizen dengan baik. Seperti apa tata krama dalam menggunakan sosial media? Berikut beberapa kode etik yang harus diperhatikan saat menggunakan sosial media.

  • Perhatikan etika dalam berkomunikasi lewat sosmed

Ketika menjalin komunikasi dalam sosmed, kamu juga harus menerapkan beberapa etika dalam komunikasi. Dalam beberapa kasus, banyak kata-kata kasar yang dilakukan oleh netizen, seperti: umpatan, ujaran kebencian, provokasi dan lain-lain.

            Inilah yang membuat masalah dalam dunia sosmed. Meskipun dalam jejaring

            sosial media, kamu harus bisa memberikan kata-kata yang bagus dan sopan.

  • Hindari memberikan konten dengan unsur kekerasan, Pornografi dan SARA

Tidak diperkenankan memberikan konten yang mengandung diskriminasi SARA (Suku, Agama dan Ras) baik berupa status, rekaman video atau artikel. Selain itu, kamu juga dilarang keras mengupload foto yang mengandung unsur pornografi, kekerasan dan korban kecelakaan.

Beberapa kejadian yang sering ditemukan, banyak foto-foto korban kecelakaan dan pembunuhan. Jika memang bertujuan untuk menayangkan berita, disarankan untuk memburamkan atau mengaburkan foto.

  • Tidak menyebarkan informasi hoax

Sebelum menyebarkan berita di sosial media, kamu harus pastikan kebenaranya terlebih dahulu. Banyak berita yang direkayasa untuk mendatangkan follower atau review. Jadi, kamu harus tahu kebenaran dan fakta tentang berita tersebut.

Untuk melihat kebenaran informasi, cek pada website resmi yang sudah disediakan oleh dinas terkait seperti kominfo dari Indonesia.

  • Tidak melakukan tindakan bullying dan body shamming

Jangan sekali-kali melakukan tindakan bullying pada postingan seseorang. Selama postingan tersebut tidak meresahkan dan merugikan banyak orang, jangan membiasakan untuk berkomentar negatif.

Melakukan tindakan body shamming, seperti mengejek bentuk fisik seseorang. Tindakan seperti ini tidak hanya menganggu pemilik akun tetapi juga netizen lain. Mereka juga tidak mendukung dengan tindakan seperti ini.

  • Menghindari mengumbar aib seseorang di sosial media

Mengumbar aib seseorang secara langsung saja tidak boleh, apalagi melalui sosial media. Jangan sekali-kali mengumbar aib orang lain jika aibmu sendiri tidak ingin terbongkar ya!

Jika kamu memang memiliki masalah dengan orang tersebut, berikan solusi dengan cara yang bijak. Jangan umbar kesalahan orang lain di depan umum ya!

  • Manfaatkan sosial media seperlunya

Kamu bisa memanfaatkan sosial media dengan baik. Jika memang kamu memerlukan sosial media untuk mencari pelaku buronan, korban penculikan atau hal lain, kamu bisa bisa menggunakan sosial media dengan baik.

Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan sosial media untuk post karyamu seperti gambar, tulisan, fotografi, dan lain-lain. Jika ingin menjual produk, kamu juga bisa memanfaatkan marketplace atau e-commerce lain yang sempat kita bahas sebelumnya.

  • Membatasi update status tentang kehidupan pribadi

Pasti menyenangkan bisa berbagi pengalaman lewat sosial media. Namun, kamu harus bisa membatasi antara privasi yang tidak boleh diposting dan hal yang perlu dishare.

Misalnya saja, dalam kegiatan membagi amal. Tidak disarankan memposting penerima amal karena beberapa orang merasa malu jika difoto sebagai penerima amal.

Bayangkan jika setiap detik, kamu memposting kegiatanmu setiap saat. Setiap orang yang akan bertemu akan tahu apa yang kamu lakukan. Tidak memungkiri kalau ada seseorang yang berniat jahat.

Pelaku seperti ini akan tahu dimana lokasi paling aman untuk mengincarmu. Oleh karena itu, sebaiknya hentikan posting kegiatan pribadi secara berlebihan.